Saling nasihat menasihatilah kamu dalam kebajikan



Masa depan seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi berbagai kesulitan di masa sekarang. Banyak orang-orang yang siap dan tahan bantingan di masa silam ia ternyata pantas untuk meraih sesuatu kemenangan sekarang.

Kamis, 11 Maret 2010

him

          Setiap hari aku selalu berkutat dengan urusan keluarga, teman dan pekerjaanku. 
Dan sudah lama aku tidak merasakan jatuh cinta, cinta kepada lawan jenis.  Namun awal tahun ini ada sesuatu yang berbeda aku menemukan seseorang yang membuat rasa ini kembali lagi.  Namanya Nico, dia adalah temanku ketika kuliah.  Aku memang sudah lama tidak bertemu dengan dia lagi namun kami masih sering bertukar informasi lewat sms. Aku tahu dia menaruh hati kepada diriku sejak kami masih menuntut ilmu dibangku kuliah tapi aku takut untuk memulainya dari mana, aku takut apa yang dia rasa dan apa yang saya rasa hanya sebuah nafsu belaka. 
Untuk saat ini aku tidak ingin memiliki hubungan dengan siapapun.  Usiaku untuk tahun ini menginjak 27 tahun namun masih banyak yang ingin aku capai terutama karir dan membahagiakan kedua orang tua ku. Dari dahulu prinsipku tidak ada kata pacaran dalam hidupku.  Mungkin aku orang yang kolot atau yang fanatic akan agama.  Tapi inilah aku…aku yang takut akan dosa.
Sore itu aku hp ku berbunyi “Intan besok insyaallah aku akan kerumahmu untuk bersilahturrahmi,enaknya siang atau malam? ”SMS dari Nico.
SMS tersebut belum aku jawab hingga esok paginya.  Dan kembali Nico meneleponku dan menanyakan hal yang sama.  Kemudian aku memintanya untuk datang malam saja.
Dan malam itu tepatnya malam minggu pukul 20.10 dia datang kerumah ku.  Hatiku senang sekali karena umur yang sudah berkepala 2 ini baru mendapat kencan pertamanya.  Begitu kagumnya aku pada dirinya karena dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini dan sambil mencari-cari rumahku dia semangat untuk bertemu denganku.
Kemudian kami saling berbincang satu sama lain, terkadang dia berdiri dan melihat foto keluargaku yang terpajang di ruang keluarga.  Dan terkadang dia berjalan ke arah teras rumah dan kembali duduk di sampingku. 
Ketika sampai dia berdiri di teras depan rumahku, dan aku menyusul berdiri di sampingnya.  Alangkah kagetnya saat dia meraih tanganku dengan erat.  Begitu besarnya gejolak dalam dada ini, hingga aku tidak dapat berpikir apakah ini dosa ataukah syurga untukku.  Kemudian kami duduk berdampingan, dia memegang tanganku dengan erat dan kami saling berbicara satu sama lain.  Malam yang dingin berubah menjadi sangat hangat  ketika dia ada di sampingku.
Waktu menunjukkan pukul 22.45 dia berpamitan untuk pulang dan aku mengantarnya sampai pintu gerbang, dan diantara rintik hujan diapun berlalu mengendarai sepeda motor.
Betapa indahnya malam ini dan betapa besarnya cintaku padanya.  Namun  beberapa saat akupun bertanya-tanya pada diriku.  “apakah yang telah aku lakukan……..pacaran??  aku bukan penganut yang memperbolehkan untuk pacaran… apalagi dia telah memegang tanganku….?  Dia bukanlah muhrim ku…….  Ya Allah kenapa cinta ini jadi sesuatu yang menyiksa.. kenapa cinta ini menjadi sebuah dosa…….
Malam itu aku menangis, menangis karena 2 hal aku jatuh cinta dan aku berdosa.
Minggu pagi akupun terbangun dari tidur lelapku dan segeralah aku menunaikan sholat subuh.  Disetiap doa tak hentinya aku menanyakan “Ya Allah bagaimanakah aku harus bersikap dan apakah aku harus meneruskan hubungan ini…dosakah bila aku berpacaran dengan dirinya..?” tanyaku. 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siang harinya, Nico meneleponku lebih dari 5 kali dan telepon tersebut tidak ada satupun yang aku jawab.  Aku bingung sekali, Ya Allah apakah yang harus aku lakukan??”Tanya dalam hatiku.  Kemudian dia mengirimiku sebuah SMS yang isinya “kamu lagi dimana,kok aku telepon ga diangkat…kamu marah ya sama aku..?”  itulah Tanya dirinya padaku. 
Dengan tekat yang kuat dan atas nama Allah akhirnya aku balas dengan sebuah SMS pula. “Aslm. Nico maaf sepertinya aku tidak bisa melanjuti hubungan kita karena aku tahu dalam islam pacaran itu dilarang…jadi, maafkan aku” itulah balasku
Dengan cepat nico membalas pesan singkatku itu, “Wlks.maaf jika kehadiranku semalam mengganggumu dan terima kasih sudah jujur atas perasaan mu”.
Tak lama berselang dari sms tersebut nico mengirimi aku sebuah pesan singkat kembali,
“ketika mentari datang bukanlah dia yang menjadi  sinar di pagi hariku…
ketika rembulan datang bukanlah dia penerang di malamku…
ketika aku lalai bukanlah orang lain yang awal menegurku…
ketika aku bahagia dan sedih bukanlah orang lain yang ingin aku bagi…..
tetapi dirimu…
aku ingin kau menjadi sinar pagiku,
kau penerang malamku,
kau orang yang selalu menegurku ketika aku salah,
kau yang ingin aku bagi ketika suka maupun duka…
aku tahu kamu tidak bisa berpacaran dan aku aku tahu kita tidaklah remaja lagi. Kita sudah sama-sama dewasa dan kita memiliki perasaan yang sama.  Oleh karena itu dengan pesan singkatku………..aku bermaksud ingin melamarmu……insyaallah kalau kamu bersedia aku dan orang tuaku akan datang kerumahmu..”
By
Little song by once :
Aku ingin menjadi…..mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi….. sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
Aku ingin menjadi…yang sesuatu slalu bs kau snetuh

Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu…….aku merasa hilang……..dan sepi………

By : irma yang selalu mencintai Allah…
Sumber (hak cipta/copy right) : 
irma listiani
(mamie-irma.blogspot.com)
(mo copas tulisan ini???monggo asal tulis sumbernya yahhhhh n follow my blog)

4 komentar:

  1. sepertinya gw menangkap sekali benang merah dalam tulisan ini... hehhehe...

    BalasHapus
  2. benang merah.....anggur merah.......yang slalu memabukkan diriku ku anggap belum seberapa...

    BalasHapus
  3. subhanallah...

    ma, sms yg dr nico itu kyk beneran. ulfah izin copas ya?

    btw, itu judulnya dibaca "he = dia (laki2)" atau "he = hehehe" sih?
    :)

    BalasHapus
  4. boleh va copas aja..mengenai judul sebenernya irma jg bingung...mo ksh judul apa tp wkt nulis y terlintas he maksudnya "dia. tp sbnr'a kurang cucok sm isinya jd'a "hehehe"

    BalasHapus