Saling nasihat menasihatilah kamu dalam kebajikan



Masa depan seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi berbagai kesulitan di masa sekarang. Banyak orang-orang yang siap dan tahan bantingan di masa silam ia ternyata pantas untuk meraih sesuatu kemenangan sekarang.

Sabtu, 16 Maret 2013


Oh mama
              Oh Tuhan




Kemana lagi aku harus mengadu selain kepada mama…
Namun mama pergi…?
Tuhan……………..aku ingin mengadu

kan ku sampaikan aduan surat hatiku, surat kehidupanku, surat kegelisahanku, surat rinduku, surat tangisanku, surat akan kesendirian dan kepiluan jalan hidupku kepada Mu….oh Tuhan…..


Oh mama…..
Aku rindu dan tanya
Apakah dulu hidupmu pernah seberat dan sepilu ini ?
Apakah dulu cintamu pernah terabaikan seperti diriku?
Apakah dulu pernah air matamu jatuh sia –sia?
Apakah dulu pernah menemukan orang yang salah?
Apakah dulu pernah kau sendiri dan menangis?
Apakah dulu pernah kau merasa waktu telat datangnya?
Apakah dulu pernah merasa bahagia telah salah menjadi duka?
Apakah dulu pernah merasa cinta hanya sebuah sampah?
Apakah dulu pernah merasa ucapan sayang hanya sebuah kata?
Apakah dulu pernah merasa aku untuk siapa?


Oh Tuhan………
Maafkan aku…
Aku selalu meminta maaf pada Mu
Tau ini itu salah
Tau ini itu membuatku jauh dari MU
Tau aku sudah pernah jera karena kesalahan ini
Tau ini itu akan membuat aku kecewa
Tau ini tidak bisa berubah menjadi itu
Tapi aku selalu mengulanginya……….


OH TUHAN…………..
Aku marah
Marah akan diriku sendiri
Marah akan dosaku
Marah aku tidak semulia dulu
Marah hatiku hitam
Marah ………………
Seakan………Kau tidak menggenggam tangan ini lagi

Oh Tuhan……..
Kenapa aku sebrengsek dirinya
Kenapa aku sama buruknya
Kenapa utus orang yang salah
Kenapa semua terasa sia – sia
Kenapa bahagia lama datangnya
Kenapa sedih untuk aku
Kenapa aku menjadi tidak berharga
Kenapa…….Kau pilih aku…………..


Oh Tuhan………..
Saat ini aku merindu…rindu ingin sentuhan MU….aku slalu menangis dan merengek ketika ada masalah. Dan aku selalu abai ketika bahagia datang. Mungkin ini salah satu cara Kau mengingatkanku. Tapi aku malah salah jalan.  Aku mengira hal menyenangkan ini baik untuk diriku. Aku mengira bahagia ini adalah anugrah.
Saat ini aku merasa setan tertawa lepas atas dosaku.  Dan aku menjadi tak bernilai apa – apa lagi.  Tapi aku tahu Engkau maha dasyat….maha segala maha…Engkau siap memeluk dan menyeka air mataku.  Tapi aku selalu saja bodoh………menangis, merajuk dan bersedu sedan dihadapanMU. Memohon ampun dan maaf Mu……………..kemudian aku berloncat – loncat dalam dosa yang sama.  Dan kemudian aku menyesal dan kembali mengiba ampuan Mu.  Aku………….benar –benar tak tahu malu!!!


Tapi, aku benar – benar rindu akan kehadiran Mu…
Maka doa ku ya Rabb….

    “Tunjukilah kami jalan yang lurus”
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar