Saling nasihat menasihatilah kamu dalam kebajikan



Masa depan seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi berbagai kesulitan di masa sekarang. Banyak orang-orang yang siap dan tahan bantingan di masa silam ia ternyata pantas untuk meraih sesuatu kemenangan sekarang.

Jumat, 27 Agustus 2010

Ar rahman dari Abdurahman Untuk Rahma


Suara azan membangunkan ku pagi ini. Sayup-sayup terdengar suara pintu kamar sebelah sedang dibuka. Setelah ku buka mata dengan penuh dan mengumpulkan energi, aku mulai beranjak untuk mengambil air wudhu. Saat itu kulihat di ruang tv kosan ku sudah ada 3 orang temanku yang siap untuk sholat shubuh berjamaah.
Begitu indah suasana ini dan sudah 4 tahun aku merasakan hidup bersama dengan rekan-rekan yang tadinya asing dan sekarang sudah seperti keluarga sendiri. Tapi sebentar lagi kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan dan aku akan kembali kepada keluarga asliku di Jakarta.
Setelah segala atribut kegiatan pagi hari selesai aku berencana pergi ke tempat foto kopi untuk mengambil jilidan skripsiku. Hari masih terlalu pagi yaitu sekitar pukul tujuh, yang pasti tempat foto kopi belum siap beroperasi. Ku bukalah laptop pinkku untuk mengisi waktu kosong. Dengan sekejap internet telah tersambung dan browsing-browsing mulai di lancarkan.
Ku buka email, blog, twitter dan terakhir Facebook untuk sekedar mencari informasi dunia luar. Ternyata ada 1 surat masuk di inbox ku dan itu merupakan surat balasan lamaran pekerjaanku minggu lalu. Huff ternyata belum kesempatanku alias ditolak. Yahhhh berarti bukan rejeki aku, tenang..tenang… semoga allah memberikan yang lebih baik.
Kemudian ku lihat blogku ternyata ada komen baru dari postinganku dua hari yang lalu dan dari twitter ada follower baru loh..
Time for Facebook… ku baca satu persatu status dari orang-orang yang aku kenal. Ada yang lucu, ga jelas dan terakhir status ga penting. Dan kulihat di sudut kanan atas tertera teman yang berulang tahun hari ini. Dan jelas aku sangat tertarik karena ada sebuah nama yaitu Kak WILLY!!.....
Tanpa pikir panjang, aku segera membuka page Kak Willy untuk sekedar mengucapkan selamat milad dan memberikan beberapa doa untuk beliau. Kak Willy merupakan kakak kelas ku sejak SMA. Beliau aktif dalam kegiatan organisasi baik pada saat SMA ataupun pada saat kuliah sehingga aku sangat mengenalnya. Dan pada saat kuliah kami sempat menjalin kerja sama dalam sebuah kepanitiaan Sejak beliau tamat kuliah, aku pun tidak pernah bertemu dengan nya lagi dan sekarang kak Willy telah bekerja di Mataram.
Ketika aku menjejaki ucapan-ucapan milad yang telah dikirimkan oleh beberapa rekan kerja Kak Willy ataupun teman sewaktu sekolah dan tak sengaja aku melihat sebuah undangan tersemat di halaman tersebut. Dengan seksama aku membaca undangan tersebut. Tertera udangan tersebut adalah undangan pernikahan dan saat aku melihat nama yang terukir pada undangan tersebut adalah Kak Willy!!
Apa…innalillahi..astagfirullah.. eh bukan..alhamdulillah… aku bingung harus berucap apa…senang kah atau kah sedih..? Tapi kenapa aku harus sedih?? Bukankah ini kabar bahagia yaitu ada seorang teman akan segera menikah.
Kak kenapa bukan aku yang engkau pilih..?” Astagfirullah…telah terbesit di dalam hati sebuah pertanyaan bodoh..
Mungkin tidak banyak yang tahu mengenai rasa ini pada dirimu, kak. Tapi bagaimana pun juga inilah kenyataan hidup dan telah Allah gariskan pada kita berdua. Jika kakak tidak memilihku berarti kau bukanlah jodohku and it’s mean kakak bukan yang terbaik untukku dan begitupun sebaliknya.
Setelah ku kumpulkan segenap perasaan ini, segeralah ku batalkan niat untuk mengucapkan selamat milad kepada dirinya di sana.
Ya Rabb perihalah aku dari rasa kekecewaan dan gantilah yang telah hilang...
Agar tidak larut dalam situasi ini kemudian aku mulai sign out email, blog, twitter dan…..Facebook. Dan terakhir aku mematikan laptopku.
Dengan langkah terseret aku mulai memasukkan perlengkapan yang diperlukan ke dalam tas dan mulai bersiap menuju tempat tujuan yaitu tempat foto kopi dan yang terakhir menuju kampus untuk memberikan skirpsiku.
Dengan memikul tas ransel kecil ku dan beberapa buku yang harus ku kembalikan ke seorang teman, aku mulai beranjak keluar kosan. Sejenak sambil menunggu angkot memoriku mengembalikan pada kisahku pagi ini dengan Facebook dan kabar…..
Dan ingin sekali aku menyusul dan menyelami lautan yang membentang tapi apa hakku..? lagi pula itulah pilihan beliau. Aku hanya sebuah pengagum dan tidak sempat berada di benaknya sedikitpun.
Hehehe, lucu ya kisahku mirip lagu zamrud,
“Ingin ku berenang ke kota mu tapi takut tenggelam dan kau sedih..”
Ah lagu ini konyol sekali untuk ku. Tapi yang jelas kalaupun aku menyusul dan tenggelam, besar kemungkinan dia tidak akan sedih…
Sudah lah Rahma….“janganlah kau bersedih coz everytihing’s gonna be okay”
boleh jadi yang kamu anggap baik belum tentu baik di mata Allah dan boleh jadi yang kamu anggap buruk belum tentu buruk di mata Allah…”
.
============================
Rahma…”ku dengar suara seorang gadis memanggilku dari sela-sela keramaian mahasiswa
hai…linda, dari mana aja jeung jarang kelihatan, kamu sudah selesai ikut sidang..?” ternyata Linda teman satu kelas ku, dia pun perantauan seperti aku tapi di sini dia tinggal bersama Tantenya beda dengan aku yang anak kosan.
belum ma, senin depan aku baru sidang..kamu sudah sidang ya”
ia alhamdulillah..mudah-mudahan kamu cepet selesai sidang juga..”
amin..btw abis selesai kuliah rencana kamu mau kerja di mana atau kamu mau nikah ya…?”
mmm..kalau nikah belum ada rencana tapi untuk waktu dekat aku mau ke Jakarta pulang ke orangtua sambil cari-cari kerja di sana”
aku kira kamu mau nikah kaya si rona, belum juga selesai bimbingan eh tau-tau kita udah di undang pernihakannya..”
hehe…belum ada yang mau sama aku lin..”
masa sih ga ada yang mau sama kamu, si Dul aja kepincut sama kamu..”
si Dul yang suka nongkrong di gang deket kosan aku itu..ih jangan dong masa kamu mau temen mu yang bernama Rahma nikah sama cowok gondrong yang ga rebes yang doyannya nongkrong ga jelas itu….lagian aku masih mau kerja dulu biar bantu-bantu orang tua”
ia deh..masa aku doain kamu sama cowok macem gituan..aku mah doain kamu semoga dapet lelaki yang sholeh yang demennya di masjid kaya kak sholeh, kak mukti, si ridwan anak teknik, indra anak ekonomi atau kak willy yang pernah ngajarin kita bimbel…”
Mendengar nama itu disebut..mengingatkan aku kejadian pagi ini.. ternyata Linda belum tahu kalau Kak Willy…
woi!..di doain malah bengong..”sontak Linda mengagetkan pikiranku yang melayang mendengar nama tersebut
eh, ia..amin semoga Allah mendengar doa temanku Linda…tapi yang kamu sebutin namanya banyak bener tuh… aku bukan penganut banyak suami loh..”
Hahaha……..
Yang pasti nama lelaki yang terakhir yang telah Linda sebutkan sudah jelas bukan dia yang terpilih untuk menjadi suami ku kelak. Yang jelas ada sebuah nama yang masih menjadi rahasia Allah untuk mengisi titik-titik di undangan pernikahan ku nanti.hehehe….
Yang jelas semoga ajah malaikat tidak mengamini nama yang tadi sempat Linda sebutkan yaitu si Dul.
Ma…aku mau ke ruang dosen dulu ya..dah..”
ok lah klo begitu…..dah..”
========================
rahma….”suara halus dan sering ku dengar setiap hari dan tanpa sadar aku segera menoleh ke arah datangnya suara itu dan membalas sapaan tersebut.
ia..” astagfirullah hal ajim…nama yang tadi pagi aku males mendengarnya ketika Linda menyebutkannya, ternyata panjang umur juga tuh orang. Si Dul!!
rahma apa kabar…gi mana kuliahnya..sudah lulus ya?
alhamdulillah sudah bang..eh kak..eh dul. Saya duluan, permisi”dengan langkah cepat aku langsung bergegas meninggalkan lelaki yang ga jelas itu dan tidak memperdulikan perkataan dia selanjutnya.
Huff…alhamdulillah sampai juga di kosan tercinta…duh capek juga jalan setengah lariku dari depan gang sampe kosan.
Langsung aku minum air putih dan melempar tas ranselku ke atas tempat tidur. Sebenarnya sih kalau dipikir-pikir kenapa aku tadi repot-repot lari padahal selama ini kak Dul tidak pernah melakukan kejahatan tapi ya serem juga di gang yang sepi itu aku seorang perempuan bertemu lelaki yang tampangnya ga beres itu. Lagian aku jadi teringat kata bang Napi “kejahatan bukan hanya karena niat tapi karena ada kesempatan..
Ih naujubilah minzalik deh…serem banget.

==================
Seminggu setelah acara wisudaku digelar, aku kembali ke Jakarta dan berkumpul dengan keluargaku, Dan sekarang sudah tiga tahun aku bekerja di salah satu perusahaan swasta Di samping itu mulai pertengahan tahun lalu aku melanjutkan pendidikan ku kembali. Hari ini aku mengikuti kuliah malam dan saat aku melewati jalan kecil menuju rumah ku terdengar seseorang melantunkan ayat-ayat alqur’an…………..
فَبِأَيِّآلَاءرَبِّكُمَاتُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
يَسْأَلُهُمَن فِيالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِكُلَّيَوْمٍ هُوَفِي شَأْنٍ
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
فَبِأَيِّآلَاءرَبِّكُمَاتُكَذِّبَانِ
Maka ni’mat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
سَنَفْرُغُلَكُمْأَيُّهَاالثَّقَلَانِ
Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. (arrahman ;28-31)
Subhanallah..jarang sekali aku mendengar ayat suci Al qur’an dilantunan di dalam rumah penduduk di kota Jakarta ini selain dari masjid-masjid ataupun musholah. Mmm…bukannya di rumah ini Pak Zainal sudah meninggal.
Dengan langkah cepat aku langsung menuju rumah karena sudah cukup malam aku pulang dari kampus.
assalamualaikum…Ibu…bukannya pak Zainal sudah meninggal ya bu..?”Sesampainya di rumah karena tertariknya pada suara lantunan ayat suci Al qur’an yang tadi sempat aku dengar, aku langsung menanyakan kepada ibuku
walaikum salam, baru pulang sudah Tanya yang macem-macem. Ia, pak Zainal sudah meninggal, kenapa memangnya, tumben kamu Tanya soal Pak Zainal?”
”Tadi saat aku melewati rumah alm.pak Zainal, ada suara lelaki yang sedang mengaji..”
oh, mungkin itu anaknya yang bernama Fauzi…yang tempo hari ibu cerita sama kamu itu loh..”
cerita yang mana bu..?”
itu, mengenai permintaan istrinya alm pak zainal, dia minta kamu jadi mantu..”
Jadi mantu…oohh..yang waktu itu ya bu?? Aku ingat sekarang.”
tadi siang saat pengajian ibu-ibu, bu Zainal juga Tanya lagi masalah itu.”
terus ibu jawab apa?”
ya, ibu jawab saja nanti ibu Tanya sama Rahma dulu”
Oh…tapi kalau dengar suaranya saat membaca al-qur’an apalagi surat kesukaan ku jadi gimana gituh..ya mudah-mudahan ajah ganteng orangnya..hehehe”
dasar kamu…becanda aja, sana makan dulu gih…baru nyampe sudah Tanya yang macem-macem saja..eh tapi Ma, kamu setuju atau bagaimana…sapa tahu saja bu Zainal menanyakan lagi”
hehe..nanti aku pikir-pikir dulu deh bu. Tapi kalau…Fauzi orangnya sholeh, bisa menafkahi aku dan tidak macem-macem sih aku tidak masalah..”
ya sudah, nanti akan ibu sampaikan kalau ibu Zainal masih berkenan dengan dirimu”
Mengenai tawaran ini aku jadi berpikir lebih baik aku membuka hati dan membuka lembaran baru hidupku. Tidak usah memikirkan perasaanku yang dahulu. Kak willy biarlah jadi sebuah kenangan masa silam yang tak sempat tersampaikan. Dan biarlah waktu yang menjawab semua takdir yang telah Allah gariskan
===================================
Assalamualaikum..” sapa dari seorang lelaki yang kemarin menjadi pembicara di kantorku saat buka puasa bersama.
wa..walaikumsalam”jawabku ragu-ragu, masa sih dia menyapa ku, kenal aja enggak.
“Ainurrahmah…bukan?”dengan jelas dia menanyai namaku, lengkap lagi! Wah aku harus waspada jangan-jangan dia mau menghipnotis ku dan mengambil barang-barangku. Sssttt..astagfirullah halajim…inget rahma…tempo hari dia mengisi ceramah di acara buka puasa di kantor mu….masa mau menghipnotis mu….
ia..saya rahmah, kok bisa tahu..?”jawabku yang agak telat
ya tahu dong…masa saya tidak kenal ainurrahmah yang 3 tahun lalu sempat kuliah di Jogja..”jawabnya dengan santai dan sok akrab
kok tahu juga saya pernah kuliah di Jogja…kayaknya kita baru bertemu semalam dan itu posisi kita hanya sebagai pembicara dan audience…bagaimana bapak bisa tahu diri saya?”
waktu kamu kuliah di Jogja pernah ada lelaki urakan yang sering menunggu kamu tiap sore menjelang malam di gang menuju kosan kamu..benarkan..?”
be..benar..bagaimana bapak bisa tahu si…”
“Dul…”
“ia, dul…bagaimana bapak bisa tahu dengan dul..?”
hehe…rahma..masa kamu tidak ingat aku..” dengan mendengar pertanyaan itu lekas aku mengamati wajah lelaki yang berada di depanku itu. Wajah yang memang tidak asing tapi di mana ya..aku pernah melihatnya. Ku buka kembali memoriku 3 tahun lalu saat aku kuliah di Jogja karena lelaki ini menyebut-nyebut masa itu. Entah berapa lama aku mengamati wajah yang seharusnya tidak pantas aku amati karena dia bukan muhrimku. Dan tiba-tiba saja aku tersadar. Astagfirullahalazim…
Dul!!!?????? Maaf Anda Dul!!?
”hehe…masyaallah untuk mengingat diri ku begitu lamanya kamu mengingat.”
maaf bukan maksud…”
tidak, tidak apa-apa…memang aku bukan orang yang pantas untuk diingat jika mengenang sejarah hidup ku masa lalu..”
eh..maaf pak, eh bang, eh kak Dul…saya tidak mengira kakak adalah Dul karena enam bulan yang lalu aku sempat menanyakan kabar kakak kepada Linda dan beliau berkata bahwa kakak telah over dosis jadi aku kira kakak telah tiada dan selain itu penampilan kakak yang sekarang di banding 3 tahun lalu berubah 180 derajat.”
he..he.. ia..ia semua orang yang dulu mengenalku pasti pangling dengan penampilanku yang sekarang..”
ia bukan hanya penampilan saja, tapi profesinya juga. Dulu kan profesinya jadi anak muda yang gondrong yang suka nongkrong-nongkrong sambil minum-minuman dan sekarang..subhanallah kak dul sudah jadi ustad..”
belum jadi ustad Ma, alhamdulilah ini semua baru belajar. Oh iya rahma aku pergi dulu karena masih ada urusan lain semoga di lain kesempatan kita bisa berbincang-bincang lagi…”
oh iya kak..”
Subhanallah..Allah memang yang bisa membolak balikkan hati manusia. Yang tadinya anak begajulan bisa berubah jadi ustad. Semoga ajah yang udah jadi ustad tetap istiqomah. Amin..
===========
Kemarin istrinya pak Zainal dengan sengaja datang ke rumah dan beliau datang dengan maksud yang sama seperti tempo hari yaitu memintaku untuk jadi menantu.
Kalau dipikir-pikir baik sekali seorang ibu mencarikan jodoh untuk anaknya tapi yang tidak habis pikir yaitu ketika mendengar ucapannya. Beliau mengatakan bahwa anaknya akan setuju siapa saja wanita yang dipilihkan oleh ibunya.
Lelaki seperti apakah anak ibu zainal ini yang begitu patuhnya kepada orangtua selain itu pintar mengaji lagi.
Entah mengapa karena niat bu Zainal yang begitu serius akhirnya aku menyetujui untuk taararuf tahap awal dengan lelaki tersebut. Dan aku meminta untuk bertemu dengan anak bu Zainal tersebut pada bulan depan karena untuk bulan ini aku agak sedikit di sibukkan oleh tugas kuliah dan pekerjaanku.
================
Entah mengapa hari ini seorang rekan kerjaku alias atasanku yaitu ibu Lili mengajakku untuk makan siang di luar.
Dua puluh menit perjalanan dari kantorku menuju salah satu rumah makan yang telah di tentukan dan tempat pun ternyata sudah dipesan.
Dari sela-sela makan siang hari itu tiba-tiba ibu Lili mengatakan suatu hal yang aku tidak menyangkanya. Beliau mengatakan bahwa beliau diminta menyampaikan amanat dari suami beliau yang merupakan rekan dari si Dul. Amanat itu yaitu si Dul bermaksud untuk ta’aruf dengan aku.
Sontak aku kaget dengan kabar tersebut, memang aku mengenal sosok kak Dul dari sejak aku kuliah di Jogja. Memang beliau sudah berubah 180 derajat tapi kenangan yang telah terpatri dalam memoriku adalah kak dul yang urakan dan suka minum-minuman. Entah apa yang membuat dia berfikiran akan hal ini. Padahal kami baru sekali berbicara secara langsung dan sebagai manusia normal dan selebihnya ya…seperti saat aku kuliah di Jogja.
Di samping itu pula aku telah berjanji kepada bu Zainal untuk bertemu dengan anak beliau yaitu Fauzi. Dan aku tidak ingin memberikan janji-janji pada semua orang. Oleh karena itu dengan sangat menyesal dan berat hati aku menolak permintaan kak Dul.
maaf bu Lili, bukan bermaksud menyakiti hati beliau tapi aku sudah punya rencana untuk memenuhi janji dengan seorang ibu yang sedang mencarikan jodoh untuk anaknya jadi aku tidak bisa menerima permintaan Kak Dul”
baiklah tidak apa-apa, mungkin kalian tidaklah berjodoh. Nanti akan aku sampaikan kepada beliau apa yang sudah kamu putuskan, baiklah kalau begitu kita kembali ke kantor lagi yuks…sudah jam 1 siang nih..”
terima kasih ya bu Lili atas makan siangnya dan tolong sampaikan kepada kak dul semoga jalinan silahturahmi kami tidak terputus”
=====================
Hari ini sengaja aku berjanji bertemu dengan Linda dan beberapa teman lainnya di salah satu rumah teman kami. Sudah lama kami tidak saling bertemu dan banyak sekali perubahan baik penampilan, gaya hidup, ataupun perilaku dari teman-temanku ini. Tak terasa temu kangen ini sudah berjalan hampir seharian. Dari mulai cerita-cerita nostalgia, tukar-tukaran pengalaman ataupun mengobrol hal-hal yang tidak penting.
Eh,.kalian tahu si Dul yang suka nongkrong itu kan..”Tanya Erika yaitu salah seorang teman ku.
’oh..si dul yang suka nongkrong yang demennya godain rahma itu..kenapa dia?Bukannya dia sudah meninggal karena overdosis..?”sela Linda dengan penuh antusias tanpa sadar aku tidak menjawab pertanyaan Erika
ia-ia, yang itu orangnya tapi dia belum meninggal tahu! Dia masih hidup dan waktu kemaren aku sempet melihat dia di kampus aku. Dan tahu ga, dia berubah 180 derajat.” Terang Erika kepada kami semua tapi sebenarnya kabar tersebut sudah basi menurutku.
masa sih..? berubah gimana maksud kamu Er..?”tanya Linda yang tampak sekali tidak percaya dengan cerita tersebut
ih…dengerin dulu kalau aku lagi cerita. Begini saat aku lihat dikampus dia terlihat rapih sekali terus aku tanya dengan temanku yang kebetulan satu fakultas dengan si Dul. Dan temanku menyampaikan bahwa si dul selain kuliah, dia sering mengisi ceramah-ceramah gitu. Katanya dia ceramah mengenai agama dan berbagi cerita seputar kehidupannya dulu sebelum kehidupannya yang sekarang.
wuih…. Keren juga tuh anak bisa tobat.”sela kembali Linda sambil terkagum-kagum
Sedangkan aku tampak sekali tidak kaget akan berita tersebut. Malah gara-gara cerita Erika ini, aku jadi teringat akan keinginan kak Dul tempo hari.
ia tuh anak udah sering ngisi-ngisi ceramah gto. Demi membuktikan kenyataan yang masih samara-sama akhirnya dua hari lalu aku ngikutin ceramahnya di kampus aku. Waktu itu dia berbagi pengalaman spritualnya yaitu perjalanan hidupnya dari anak sampai sekarang berubah seperti itu.”
Terus lo dateng ke tuh acara Cuma untuk dengerin ceramah atau Cuma untuk buktiin kalau dia udah berubah?”tanyaku
haha…awalnya sih aku Cuma mau buktiin tapi mendengar cerita perjalanan hidupnya, menambah pengetahuan gw tentang agama
emangnya dia cerita apaan sih ampe segitunya..?”
awalnya dia cerita perjalan hidupnya sampai dia kuliah di jogja dan menjadi orang yang tidak benar. Hal itu terjadi karena bokapnya maksa dia untuk kuliah di jurusan yang sama sekali dia tidak suka. Nah jadinya kaya gitu deh.”
wow…kesian juga ya nasibnya. Terus bagaimana caranya dia bisa bertobat?”
nah itu bagian penting n kalian harus dengerin nih cerita aku. Tau ga sebenernya dia sudah berapa kali mencoba bunuh diri..? sudah berkali-kali dia ingin sekali bunuh diri tapi setiap dia ingin mencoba mengakhiri hidupnya selalu saja ada dua sosok wanita yang selalu muncul di setiap mimpinya. Dan karena dua sosok wanita inilah dia memang tidak jadi bunuh diri tapi dia jadi orang yang tidak benar. Pada suatu ketika salah satu sosok wanita dalam hidupnya akan meninggalkan dirinya untuk selamanya. Memikirkan tidak ada bayangnya di setiap hari-hari si Dul membuat dia jadi kalut. Pernah suatu hari si dul menanyakan kabar kepergian wanita tersebut kepada yang bersangkutan tapi perempuan itu hanya menjawab seadanya dan berlalu. Wanita itu tidak tahu betapa pentingnya dia dalam hidup si Dul dan dia merupakan penyemangat hidupnya. Hari demi hari beralalu dan wanita tersebut pergi dari kehidupan si Dul. Membayangkan hidup yang sudah kacau ditambah perginya penyemangat hidup maka niat si dul untuk mengakhiri hidupnya kembali muncul dan jadilah dia overdosis.”
innalillahi..terus gimana dia bisa selamat dari maut?”
Ketika dia dalam keadaan sekarat datanglah orang-orang sekitar nolongin dia. Kemudian ada seorang teman Dul menelepon orang tua Dul di Jakarta. Dia tidak di bawa ke rumah sakit tapi di bawa ke pesantren di sekitar rumah Bu Ayu dosen statistik itu karena pada waktu kejadian beliau ada di TKP. Saat beberapa hari di pesantren itu si Dul terus memanggil sosok wanita yang telah meninggalkannya. Lima bulan dia dalam pesantren dan kodisinya semakin hari semakin membaik. Dan ternyata ayah beliau tidak kuat menerima keadaan anaknya ini dan akhirnya meninggal dunia. Hari berganti hari dan sudah satu tahun lebih dia berada di pesantren itu. Berkaca dari kehidupannya yang tidak layak sebelumnya dan ayahnya menjadi korban atas kelakuannya itu maka dari situlah dia bertekad mengubah hidupnya dan mempelajari agama di dalam pesantren tersebut. Ketika kondisi dia stabil dia berusaha mengembalikan kehidupan normalnya dan mulai menata hidupnya di Jakarta bersama ibunya. Dan jadilah dia sekarang.”
Tak sadar aku dan beberapa temanku yang mendengarkan kisah ini sempat berkaca-kaca. Dan dulu betapa aku menganggap sebelah mata dul dan sering mengacuhkannya.
eh anyway…kamu tau ga siapa wanita yang menjadi penyemangat hidupnya dul?..jangan-jangan aku lagi..” dengan nada bercanda Rona yang dari tadi anteng mendengarkan ternyata ikut nimbrung juga.
apaan..kamu..hahaha…yang jelas waktu dia memaparkan cerita hidupnya dia Cuma bilang sosok wanita pertama yang menjadi penyemangat hidupnya yaitu ibunya dan wanita yang kedua adalah rahasia dia dan Allah
Cerita kehidupan dul mengajarkan aku banyak hal dan mungkin dalam kehidupan kita, sudah banyak orang yang sangat membutuhkan kita tapi kita tidak menyadarinya. Dan kekuatan Allahlah yang bisa mengubah itu semua.
Tapi yang menjadi ganjalan dihatiku kenapa kak dul tidak mencari saja wanita yang menjadi penyemangat hidupnya. Dia malah ingin melamarku…atau jangan-jangan wanita itu telah menjadi milik orang lain sehingga aku menjadi pelampiasan sakit hatinya.
Astagfirullah…ssssssstttttttt..pikiranku negative terus. Yang jelas semoga tidak hanya kak Dul yang mendapat hidayah Allah tapi teman-temanku, keluargaku dan terutama diriku yang sering berpikiran negative kepada orang lain
= = = = = = = =
Hari ini adalah hari yang sudah ditetapkan yaitu pertemuan aku dengan kak Fauzi. Mungkin bukan lamaran tapi di rumah ku persiapannya sudah seperti lamaran. Padahal tamu yang datang cuma ibu Zainal dan putranya saja yaitu Fauzi. Dari pihakku juga cuma ada aku dan ke dua orang tuaku saja karena abangku sedang dinas di luar.
Sudah pukul dua siang ibu Zainal dan Fauzi belum tiba di rumahku.
“jangan-jangan mereka membatalkan sepihak….atau Fauzi tidak terima di jodohkan tanpa diberitahu sebelumnya..”
Asyar pun tiba dan mereka tidak kunjung datang. Niat hati ingin sekali mendatangi rumah mereka dan meminta kepastian tapi seharunya mereka dong yang datang dan memberi kepastian.
Tiba-tiba ada salah seorang tetanggaku datang ke rumahku dan mengabarkan bahwa isterinya pak Zainal dan anaknya kecelakaan yaitu keserempet motor. Dan mereka sekarang berada di rumah sakit.
Malam itu juga aku beserta orang tuaku langsung ke rumah sakit di mana bu Zainal beserta anaknya di rawat.
Duh aku menyesal sudah berpikiran yang negative mengenai alasan kenapa mereka tidak datang ke rumahku.
Pada malam itu aku yang mengendarai mobil terpaksa tidak masuk bersama dengan ke dua orang tuaku karena harus memarkirkan mobil terlebih dahulu. Dan sangat kebetulan pada saat di depan apotek aku bertemu dengan kak Dul yang akan menebus obat. Karena beliau sedang terburu-buru dan begitupun aku kami tidak sempat untuk berbincang-bincang.
Sesampainya aku di blog F kamar nomor 32A telah berkumpul orang tuaku, dua orang kerabat bu Zainal dan yang sudah pasti ada di sana yaitu Bu Zainal yang sedang terbaring tapi tidak kulihat putera beliau yaitu Fauzi.
Pada saat itu bu Zainal menyampaikan permintaan maafnya karena tidak bisa memenuhi janjinya untuk datang ke rumah ku. Dia pun menjelaskan alasan ketidak hadirannya karena beliau dan anaknya sedang membeli hantaran yang akan di bawa ketika datang kerumah ku dan saat menyebrang jalan ada sebuah motor berpacu dengan cepat dan akhirnya terserempetlah beliau.
Aku dan keluargakupun tidak menyalahkan atas kejadian ini karena tiada yang bisa mengelak dari segala ketentuan allah.
assalamualaiku…”tiba-tiba saja ada suara laki-laki menyapa kami dari belakang punggu ayahku dan saat ku lihat….Kak Dul..sedang apa dia di sini, bukannya tadi dia terburu-buru untuk membeli obat. Apa hubungan dia dengan kejadian ini?? Jangan-jangan dia lelaki yang mengendarai motor yang menyerempet bu Zainal.
walaikum salam…”jawab kami semua
ini loh anakku….”terang bu zainal dengan tenang. Dan….sempat aku berpikir bu Zainal punya anak berapa sih…? Jangan-jangan dia kakaknya Fauzi, duh bagaimana ini…aku menerima ta’aruf dengan adiknya di samping itu aku menolak ta’aruf dengan kakaknya.
ia pak, bu, saya Abdulrahmah….”dengan santun Kak Dul memperkenalkan dirinya dan mencium tangan ke dua orang tuaku dengan sopan.
nak..kenalkan ini keluarga pak Ahmad dan ini puterinya yitu Rahmah…yang akan..”terang bu Zainal yang tak tersela oleh ucapan kak Dul.
ia bu, saya sudah mengenal Rahmah..”jawabnya tenang
loh, kamu sudah kenal dengan Rahmah…kenal di mana…tapi alhamdulillah kalau begitu.. ini loh bapak, ibu, anak saya yang ingin saya jodohkan dengan Rahmah”
Apa!!!”sontak aku menjawab dan agak teriak. Betapa kagetnya aku mendengar penjelasan singkat dari bu Zainal.
maaf…dek Rahmah, tidak berkenan dengan anak saya ini…?”tanya seorang ibu yang begitu cemas dengan nasib anaknya
m.m.maaf...bukan itu maksud saya bu, maksud saya…bukannya ibu akan memperkenalkan anak ibu yang bernama Fauzi…dan yang di hadapan kita kan Kak Du, bukan Fauzi..??
hehehe..maaf Rahmah saya menyela…nama belakang saya Nur Fauzi dan orang sekitar rumah sering memanggil saya Fauzi”
oh..”jawabku tertunduk
saya tidak tahu kalau yang akan ibu perkenalkan kepada saya adalah rahmah yang saya kenal tapi jikalau rahmah tidak berkenan dengan saya, itu merupakan hak rahmah karena ada seorang yang bernama rahma juga yang telah tidak berkenan dengan saya..”
jelas sekali siapa orang yang dia sebutkan itu tapi ternyata kak dul juga tidak tahu bahwa aku yang ibunya pilihkan untuk dirinya.
hmmm. Baiklah kita meneruskan pembicaraan ini lain waktu saja karena sudah malam, besok saya dan rahma harus bekerja, selain itu bu Zainal dan nak Fauzi harus beristirahat. Nanti kita akan membicarakan topic ini di waktu yang lebih luas dan suasana yang lebih nyaman.” Ayahku paling tahu situsi yang tepat harus bertindak.
Malam itu kami meninggalkan rumah sakit tepat pukul 23.20 WIB. Tidak ada pertanyaan sedikitpun dari mulut kedua orang tuaku begitupun dengan aku.
Sebulan berlalu dari kejadian itu tidak ada kabar dan berita dari keluarga kak Dul. Mungkin mereka mengira aku telah menolak permintaan mereka.
Tapi ternyata dugaanku salah, orang tuaku sudah menjalin komunikasi dengan keluarga kak Dul dan merencanakan pertemuan ulang pada hari minggu esok. Aku tidak marah dengan keadaan ini karena bagaimanapun aku harus menentukan sikap menolak atau menerima dan tidak menggantungkan masalah ini.
Hari minggu pun tiba seperti tempo hari keadaan rumah seperti ada acara lamaran alias serba lengkap.
Pukul 11.00 kak Dul dan ibunya datang dengan hantara yang tak sempat mereka bawa waktu itu.
Mulai dari basa-basi sampai pula tujuan mereka datang ke rumahku. Dan sudah jelas sekali maksud mereka datang ke rumah ku…
kak Dul…aku boleh tanya?”
silahkan Rahmah..”
pertanyaan pertama waktu itu aku pernah melewati rumah kakak dan aku mendengar ada yang membaca surat Ar rahman dari dalam rumah kakak. Apakah itu suara kakak?”
kalau itu berasal dari rumah saya berarti itu adalah saya karena kami hanya tinggal berdua yaitu aku dan ibuku”
Pertanyaan yang kedua tolong ceritakan kisah kakak dari seorang anak baik-baik menjadi seorang pemuda yang tidak benar dan sekarang telah kembali menjadi anak yang sholeh yang patuh kepada orang tua..”
Sesaat mendengarkan pertanyaaku kak Dul langsung menceritakan kisah hidupnya yang dahulu hingga sekarang dan ceritanya sama persis dengan cerita yang telah di paparkan oleh Erika temanku.
oh ya kak boleh aku tahu, di dalam kehidupan mu terdahulu ada dua orang wanita yang sangat penting di hidupmu. Yang pertama aku tahu, wanita itu adalah ibumu. Dan boleh kah aku tahu siapa wanita yang kedua. Dan apakah kakak masih mencintai wanita itu? Dan kenapa kakak malah memilih saya, bukanya wanita itu? Apakah aku hanya sebuah pelarian kak?”
“hem…yang jelas pada saat itu aku sangat mencintainya karena dialah penyemangat hidupku. Aku rasa kamu mengenal wanita itu karena wanita itu kuliah di jogja 3 tahun lalu. Tiap malam aku selalu menunggunya di gang, aku khawatir ada orang jahat yang akan mengganggu wanita itu. Karena seminggu yang lalu pada saat itu terjadi penculikan mahasiswi dan 3 hari kemudian baru ditemukan jasadnya. Oleh karena itu setiap sore menjelang malam aku selalu menunggunya di gang dan memastikan dia sampai di kosannya dengan selamat. Setiap dia melewati gang tersebut aku selalu memanggil namanya dan menanyakan kabarnya. Dan mungkin bagi wanita itu aku hanyalah lelaki iseng sehingga setiap melihat aku dia langsung berjalan dengan cepat dan menjawab pertanyaanku seadanya. Dan terakhir kali bertemu dengan wanita tersebut aku menanyakan suatu hal dan inilah pertanyaanku apa kabar…gimana kuliahnya..sudah lulus ya? itulah pertanyaan terakhirku padanya. Dan apakah kamu tahu apa jawabannya…?”
Hatiku berpacu dengan cepat mungkin secepat ketika aku berlari kecil ketika menjawab pertanyaan kak dul pada waktu itu
alhamdulillah sudah bang..eh kak..eh dul. Saya duluan, permisi. Dengan setengah berlari wanita itu pergi menjauh menuju kosannyajawabku singkat sambil mengingat masa itu
“ya jawaban persis seperti itu dan itu saat terakhir aku bertemu dengannya di jogja. Kemudian suatu saat aku pernah memintanya untuk ta’aruf tapi wanita itu menolakku karena sudah ada seorang ibu yang lebih dahulu menawarkan anaknya kepadanya. Itulah cerita mengenai wanita itu dan rahma orang yang paling tahu siapa wanita itu, bukankah begitu rahma..?”
i..ia..maafkan aku kak atas kejadian di jogja. Aku tidak tahu maksud dan tujuanmu memanggil namaku setiap aku melewati gang menuju kosanku”
ia tidak apa-apa rahma, setiap wanita pasti akan takut melihatku dengan kondisi seperti itu”
kak jikalau wanita yang sekarang bukanlah wanita yang dulu menjadi penyemangat hidup mu, apakah kau tetap memintanya menjadi isterimu..”
aku akan tetap memintanya karena aku sudah berkomitment jikalau aku tidak berjodoh dengan wanita penyemangat hidupku maka aku akan menerima wanita pilihan ibuku. Karena ibuku merupakan salah satu dari penyemangat hidupku yang lainnya dan aku yakin pilihan ibuku adalah wanita sholeha, wanita yang bisa menjadi penyejuk dikala suka dan duka layaknya ibuku.”
baiklah, bagaimana menurut mu Rahma.? Semua pertanyaan dan sgala uneg-unegmu telah di tanyakan jadi kesimpulanmu atas pertemuan ini bagaimana?” sebuah pertanyaan terlontar dari ayahku
baiklah ayah, ibu, ibu Zainal dan kak dul, saya sangat menghargai atas niat baik ibu dan kak Dul. Tapi alangkah baiknya jikalau saya mengadukan persoalan ini hanya kepada Allah semata dan jikalau sudah tetap jawaban ini maka saya akan mengabari lebih lanjut. Dan apabila suatu saat saya menerima permintaan kak Dul maka saya ingin engkau menghafal dan membacakan surat Ar rahman pada saat akad nikah.
Dan apabila suatu ketika ketetapan jawaban saya yaitu menolak permintaan kak dul maka saya ingin hubungan pertemanan kita tidaklah putus dan jadilah kita sebuah keluarga yang bisa saling menjaga silahturahmi.
Itulah kalimat penutup dari mulutku dalam pertemuan itu.
Dan tiba sudah ketetapan hatiku pada sebuah jawaban dan aku yakin semua pasti akan menerima dengan ikhlas keputusanku ini.
===========
Jum’at 28 juni 2012…….
Abdurrahman Nur Fauzi bin Zainal, salah satu mas kawin yang diminta ananda Nur Rahmah yaitu surat ar rahman dan beliau minta di bacakan secara tunai alias hari ini dan saat ini juga. Bisa saudara bacakan..?”tanya penghulu saat itu dan merupakan pertama kalinya aku mengetahui nama asli kak Dul yaitu Abdurrahman Nur Fauzi. Ternyata nama kami klop sekali.
insyaallah bisa pak,”
Bissmillahirahmanirahim………………..
الرَّحْمَنُ
عَلَّمَالْقُرْآنَ
خَلَقَالْإِنسَانَ
عَلَّمَهُالْبَيَانَ
الشَّمْسُوَالْقَمَرُبِحُسْبَانٍ
وَالنَّجْمُوَالشَّجَرُيَسْجُدَانِ
وَالسَّمَاءرَفَعَهَاوَوَضَعَالْمِيزَانَ
لَّاتَطْغَوْافِيالْمِيزَانِ
وَالْأَرْضَوَضَعَهَالِلْأَنَامِ
وَأَقِيمُواالْوَزْنَبِالْقِسْطِوَلَاتُخْسِرُواالْمِيزَانَ
……………………………………
sah….sah…..
Alhamdulillahhirabbil alamin. Setelah di bacakannnya surat Ar Rahman dari Abdurahman untuk Rahmah , akhirnya sudah ku tunaikan separuh dari agamaku. Semoga Allah menjadikan kami keluarga yang sakinah, mawadah dan warahman.
Dan inilah keluarga kami semoga Allah selalu merahmati kami sekeluarga dan semoga gambaran keindahan syurga-Nya mejadi tempat peristirahatan kami nantinya.


Luv u my husband………..

By: Irma y slalu mencintai Allah.

Sumber (hak cipta/copy right) : 
irma listiani 
(mamie-irma.blogspot.com)
(mo copas tulisan ini???monggo asal tulis sumbernya yahhhhh n follow my blog)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar