Ada seorang perempuan yang
jatuh cinta dengan lelaki yang menjadi teman dekatnya namun lelaki itu hanya
menganggapnya hanya sebagai teman dan tidak lebih. Lelaki itu sudah punya kekasih dan sangat
mencintai kekasihnya.
Sedangkan perempuan ini hanya sebagai
penonton yang cuma bisa..................
jatuh cinta sendiri,
Senang, senang sendiri,
Sedih, sedih sendiri,
Cemburu, ah Cuma bisa dirasakan
sendiri
Marahpun, dia tidak perduli
Wahai lelaki itu.....
Bedanya perasaanku dengan dirimu
Wahai lelaki itu......
Ketika wanita ingin diantarkan
pulang, bahwa di hatinya cuma percaya dan bahagia jika kamu yang mengantarnya
pulang. Karena wanita itu tidak akan minta diantarkan pulang dengan sembarangan
lelaki.
Wahai lelaki itu....
Untuk meminta diantarkan pulang
saja, berapa ribu dia harus menimbang-nimbang di dalam hati. Dan beribu-ribu tanya di dalam hati....apakah
kamu mau mengantarkannya pulang.
Bagaimana
jika jawabanmu tidak mau mengantar dengan alasan bla-bla-bla....mungkin perempuan itu akan marah sebentar dengan alasanmu. Tapi yang lebih besar bukan marahnya tapi
rasa malunya. Karena bagi seorang
perempuan untuk meminta dan merengek kepada lelaki yang buka siapa-siapanya
harus menikam beribu malu dan ego di dalam hatinya.
Wahai lelaki itu...
Ketika perempuan itu engkau antar
pulang dengan motor bututmu dan dia tertidur di punggungmu dan engkau sering
membetulkan tangan perempuan itu yang jatuh ketika tertidur. Apa yang ada dimimpi perempuan itu.....dia
ingin perjalan ini tidak berujung dan tidak cepat sampai dirumah perempuan itu. Karena dia begitu nyaman tertidur di
punggungmu ketika itu.
Wahai lelaki itu....
Ketika perempuan itu menggenggam
tanganmu, dia tahu itu dosa menggenggam tangan yang bukan halal baginya tapi
disisi lain dia bahagia dan ingin terus menggenggam tanganmu.
Wahai lelaki itu.....
Ketika engkau mengajaknya
berbicang setiap hari, berapa banyak matanya berbicara bahwa ia sangat bahagia
dan hatinya berbunga-bunga.
Wahai lelaki itu....
Ketika perempuan itu akan ulang
tahun, dan engkau menawarkan kado apa dan memaksa ingin memberikan kado. Apa engkau tahu itu kata-kata indah yang
sudah lama ia tunggu tapi apa yang perempuan itu katakan “jangan kasih kado ya,
nanti gw marah”. Dan kau pun mengiyakan
untuk tidak memberi apa-apa. Apa engkau
tahu...perempuan itu berbohong, dia tidak akan marah jika kamu memberikan kado
ulang tahun, malah dia akan mati
kegirangan dan memposting sana sini kado yang kamu kasih. Tapi apa daya, engkau lebih mendengar suara
bualan mulut perempuan itu ketimbang suara hati perempuan itu.
Wahai lelaki itu....
Ketika perempuan itu mengajakmu
untuk liburan bareng ketika ulang tahunnya dan kau menolaknya. Dan kau bilang “kalo pergi sama lo nanti jadi
fitnah” “klo mau pergi bareng-bareng temen gw ajah”. Apa kamu tahu...baru saja kamu telah menolak perempuan itu
dan mengatakan bahwa perempuan itu tidaklah penting dibanding teman-temanmu.
Wahai lelaki itu...
Ketika perempuan itu ultah dan
engkau mengirimkan pesan singkat yang berisi sebuah doa untuk perempuan
itu. Perempuan itu bahagia bukan main
walaupun dia sengaja membalas pesanmu lebih lama. Tapi dia schreenshot pesanmu dan menaruhnya
di instastorynya. Tapi didalam hatinya,
dia berharap kamu datang mengucapkannya langsung dan memberikan kado atau
mengajaknya makan malam.
Wahai lelaki itu....
Ketika engkau memeluknya, dia berharap
engkau tinggal lebih lama,tetapi tidak, engkau memilih pergi dan menemui
perempuan dihatimu.
Wahai lelaki itu...
Ketika engkau begitu sigapnya
mencari penginapan untuk perempuan dihatimu dan mengatakan nya pada perempuan
itu...betapa hancurnya hati perempuan itu.
Sedangkan ketika perempuan itu ingin mencari penginapan engkau cuma mengatakan
sekedarnya dan tidak terlalu tertarik dengan pembicaraan itu.
Wahai lelaki itu....
Ketika engkau dengan begitu
ringannya membelikan tiket konser untuk perempuan dihatimu. Betapa irinya hati perempuan itu....berharap
engkau juga bisa membelikan apapun walaupun tidak semahal harga tiket itu.
Wahai lelaki itu....
Ketika orang-orang membicarakan
kita, engkau cuma diam dan mengatakan “ora aku sama dia”. Dan ketika orang-orang membicarakan perempuan
dihatimu dan engkau membicarakannya dengan bangga. Apa kau tahu hati perempuan
itu....walaupun didepan orang-orang dia cuma bisa menyunggingkan senyum,
perempuan itu menangis dan mengadukan pada Tuhan.
Wahai lelaki itu.....
Ketika perempuan itu mendengar
suaramu setiap hari, itu merupakan anugerah dari Tuhan.
Wahai lelaki itu...
Ketika perempuan itu mendengar
engkau sakit, dia meminta Tuhan untuk kesembuhanmu, walaupun ketika sembuh
engkau akan berlari ke arah perempuan dihatimu. asal engkau tahu ketika perempuan itu tahu engkau harus dioperasi, malam itu perempuan itu tidak bisa tertidur pulas dan beharap cepat pagi sehingga bisa menjengukmu lebih pagi dan tahu kondismu.
Wahai lelaki itu....
Ketika engkau sakit, dia berharap
ketika perempuan itu merawatmu mungkin ada secuil dihatimu yang akan merasa iba
dengan perempuan itu. Tapi ternyata tidak.
Wahai lelaki itu....
Ketika perempuan itu membelikan
kamu baju, dia cuma berharap engkau dapat memakainnya di depan orang-rang tapi kamu
lebih suka menyimpannya dan memakainya ketika tidur agar tidak terlihat orang
lain. Oiya, waktu itu perempuan itu pernah membelikan baju dan kau mengirimkan foto sedang memakai baju itu ketika acara keluarga. Asal kamu tahu,,, perempuan itu terus memandang senang foto yang kamu kirimkan dan dihati kecilnya berharap ada di dalam foto itu.
Wahai lelaki itu....
Ketika kamu membelikan oleh-oleh
untuk perempuan itu, betapa senang hatinya dan ingin sekali menunjukkan pada
orang-orang bahwa dia dapat oleh-oleh darimu.
Wahai lelaki itu.....
Betapa berbinarnya mata ini
ketika memandang dirimu dan betapa senyum ini tidak berhenti tersungging dengan
lebarnya ketika berbicara dan memandangmu.
Tetapi semua ini beda dengan
dirimu..............
Kamu mengganggap perempuan itu
hanya sebatas teman yang mengisi waktu-waktu kosongmu. Tidak memperdulikan perempuan itu pulang
malam atau tidak. Capek atau tidak. Takut
atau tidak. Senang atau tidak. Jatuh cinta
atau tidak. Bahkan dirimu jarang untuk sekedar mengucapkan "hati-hati dijalan" atau "kalau sudah sampai rumah kabarin"
Lelaki itu bilang akan sedih jika
perempuan itu marah, tapi perempuan itu tahu kalau itu cuma sekedar bualan belaka. Pemanis saja, dan kemudian lelaki
itu biasa saja.
Karena hati lelaki itu sudah
terisi dengan perempuan dihatimu.
Kita yang begitu dekat dengan
jarak, tapi jauh dihati.
Dan lelaki itu dengan perempuan
dihatinya, yang jauh dengan jarak, tapi dekat dihati.
Perempuan itu hanya bisa berdoa,
Agar lelaki itu bahagia dengan
perempuan dihatinya.
Karena sekeras apapun perempuan
itu hanya orang baru yang cuma singgah di salah satu episode kehidupan lelaki
itu. Perempuan itu bukan peran utama di
kehidupan lelaki itu. Maka perempuan itu
sadar diri dan lebih memilih pergi dari kehidupan lelaki itu dan tidak ingin
merusak kebahagiaan lelaki itu dengna perempuan dihatinya. Walaupun terkadang, perempuan itu
menginginkan lebih serakah dan ingin bersama dengan lelaki itu.
Wahai lelaki itu....
Jangan baik lagi dengan perempuan itu
Jangan sering lagi mengajak ngobrol atau hanya sekedar say hai dengan perempuan itu
Jangan menatap perempuan itu
karena asal engkau tahu harus banyak rindu yang perempuan itu tikam
karena ada banyak usaha untuk tidak memperdulikanmu
karena ada banyak air mata yang jatuh karena berapa kali perempuan itu harus moveon tapi tidak bisa
walaupun di dalam hati ingin bersama mu...
beginilah perasaan perempuan itu yang kesepian.....
kadang mudah jatuh cinta karena biasa bersama....
memang benar pepatah bilang.....
tidak ada persabatan yang murni diantara lelaki dan perempuan..
jika bukan perempuan itu yang jatuh hati
atau lelaki itu yang jatuh hati.
maka pergilah....jika bertemu...jangan anggap aku ada
begitupun aku terhadap dirimu...
karena perempuan itu sendang menyembukan patah hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar